Minggu, 30 Januari 2011

Syahrul Tunggu Jenazah Rinra di Bandara.

Syahrul Tunggu Jenazah Rinra di Bandara
Editor: Glori K. Wadrianto
Senin, 31 Januari 2011 | 12:57 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo bersama putranya Rinra Sujiawa Syahrul Putra.
MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo langsung menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (31/1/2011), usai memimpin Rapat Kerja (Raker) di ruang Pola Kantor Gubernur, siang ini.
Syahrul didampingi Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang meninggalkan kantor gubernur usai memimpin rapat ini. Syahrul menuju bandara Sultan Hasanuddin menanti kedatangan jenazah putranya Rinra Sujiwa Syahrul Putra.
Kemudian,  Arifin Nu'mang menggantikan gubernur memimpin Raker. "Saat ini kita sedang dalam suasana berduka. Putra Pak Gubernur meninggal dunia. Sebenarnya kami sudah meminta beliau untuk tidak hadir dan menunda acara ini. Tapi beliau mau hadir dan membuka pertemuan ini," kata Agus mengawali sambutannya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rinra, nindya praja IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dinyatakan meninggal dunia karena kram perut, Senin dini hari. Rinra tiba ke RS AMC, Cileunyi, pukul 05.00 (bukan pukul 04.00 seperti berita sebelumnya) dalam keadaan meninggal dunia.
Tidak ada penanganan apa pun dari rumah sakit. Setelah di instalasi jenazah, Rinra akan diterbangkan dari Bandung ke Makassar pukul 14.00WIB.

Selasa, 25 Januari 2011

Nekat Mencopet untuk Beli Susu Anak

Zainuddin
25/01/2011 21:32 | Pencopetan
Liputan6.com, Makassar: Seorang pria dibekuk polisi setelah tertangkap basah berusaha mencopet tas milik seorang wanita yang sedang berbelanja di kawasan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Saat diinterogasi, Selasa (25/1), copet yang diketahui bernama Alvin itu mengaku nekat lantaran butuh uang untuk membeli susu anaknya yang masih balita.

Setelah ditangkap, Alvin hanya bisa pasrah di pos keamanan. Guna proses penyidikan lebih lanjut, Alvin dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Kota Panakukang untuk diperiksa. Karena perbuatannya, kini Alvin dipastikan tidak bisa lagi membelikan susu untuk anaknya lantaran harus mendekam di balik jeruji besi. (ASW/Vin)

Senin, 24 Januari 2011




Sedan Barracuda Rp2,7 Miliar dari "Fast & Furious 5"

Selasa, 25 Januari 2011 | 14:06 WIB
BARRETT-JACKSON/COLLIDER.COM
ARIZONA, KOMPAS.com – Ingat Dodge Charger 1970 hitam warisan ayah Dominic Toretto (Vin Diesel) di The Fast and the Furious (2001)? Sedan dua pintu itu bak "monster" saat dikeluarkan dari garasi. Kesan "seram" ini bisa jadi muncul karena ukurannya yang lebih besar dari sedan modern, diperkuat lagi dengan bentuk mesin yang menyembul keluar kap dan sangat "ngotot".
Nah, bagaimana dengan Fast & Furious selanjutnya atau Fast Five? Ada yang tidak kalah "seram" di sini. Justin Lin (sutradara) akan mempertontonkan Plymouth Barracuda 1971 dua pintu warna hijau-hitam dengan rongga dan kepala mesin lebih "nongol" lagi. Bisa dibayangkan tenaga yang disemburkan dari jantung pacu 636 HEMI itu.
Dengan tampilan "blink-blink", Barracuda ibarat mainan die cast yang biasa jadi pajangan para big boy. Namun, yang ini berukuran 1:1 dan bisa benar-benar dinaiki, bahkan bisa dibeli….
Dijual Entah mengapa, sedan besar yang sempat masuk dalam sejumlah adegan di Fast Five tersebut malah dijual, bahkan sebelum filmnya benar-benar tayang di seluruh dunia. Walau menimbulkan pertanyaan, yang akan memilikinya jelas menjadi sosok yang spesial. Selesai nonton, dia bisa langsung ngebut.
Sedan bertransmisi matik 3-percepatan ini menurut perusahaan pelelang barrett-jackson.com akan dilepas dengan harga penawaran 308.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,77 miliar.
Selain menggendong mesin HEMI, sedan ini dibangun dengan dasar sasis Art Morrison G Force dan memiliki penghenti laju Wilwood pada velg merk Budnik. Mesinnya mengaplikasi intercooler dan tetap menggunakan karburator (Ultra Dominator).
Ada pula pengatur suhu ruangan yang vintage, jok kulit dengan desain khusus, dan tiga layar DVD yang dipasang di atas dasbor eksklusif. Selain ini, masih banyak detail lain yang telah mengubah status mobil kuno ini menjadi mobil mewah.
Barracuda bermesin menjulang tersebut akan menjadi santapan visual menarik di Fast Five bersama sejumlah mobil seperti Honda NSX, Porsche, Ford GT40, sebuah Corvette Grand Sport berdesain unik, dan sebuah SUV tempur Ford Gurkha. (Dimas)
Editor: Bastian barrett-jackson/collider.com
Sumber :

..oohhhoooohh .om gayus peLit..!!! .hahahahahaaaa

M.Achir dan Doni Indaradi
24/01/2011 17:21
Liputan6.com, Jakarta: Komisi Hukum DPR menggelar Rapat Kerja dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Senin (24/1), di Jakarta. Dalam raker tersebut, sejumlah anggota Dewan mempersoalkan kelambanan polisi menangani kasus mafia pajak dan rekening sejumlah perwira Polri.

Panda Nababan, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta polisi juga mengusut atasan Gayus Tambunan, terdakwa kasus mafia pajak. Sebab, tak mungkin Gayus menikmati hasil kejahatan seorang diri. Harapan serupa juga disampaikan Gayus Lumbuun.

Anggota DPR juga mempertanyakan kasus keluarnya Gayus dari rutan hingga berpergian ke luar negeri. Mereka menduga ada anggota kepolisian yang terlibat yang membuat Gayus bisa keluar masuk penjara.

Menanggapi hal tersebut, Kapolri mengaku masih menyelidikinya. "Proses penyelidikan masih berlanjut," ujar Timur Pradopo.

Kapolri juga menegaskan, saat ini penyelidikan terhadap skandal mafia pajak dan mafia hukum yang dilakukan Gayus Tambunan masih terus berlanjut. Dari 15 kasus, 12 sudah diputus pengadilan. Sedangkan tiga masih dalam proses persidangan. Terkait keterlibatan para jenderal polisi, kini masih dalam proses sidang kode etik kepolisian.(ULF)