Senin, 14 November 2011

"MISKIN"

Orang miskin yang jujur, lebih mulia daripada orang yang kaya karena mencuri.

Karena, kemuliaan adalah awal terbaik bagi perjalanan naik menuju 
semua kekayaan.

Hukum mengenai kebaikan dan keburukan telah ditetapkan.

Maka janganlah kita menggunakan kehidupan untuk mencoba-coba 
keburukan, yang pasti merendahkan martabat dan menghinakan derajat.


Hanya kebaikan yang membaikkan.




"LETIH"

Engkau yang letih mengejar keberhasilan, renungkanlah ini ...

Sesungguhnya tugas utamamu bukanlah untuk menemukan kualitas-kualitas hebat yang akan memberhasilkanmu, tapi mengenali sifat-sifatmu yang mencegahmu dari keberhasilan.

Bukankah engkau sesungguhnya sudah tahu, bahwa engkaulah pembatal utama dari semua rencana baikmu?

Maka,

Ikhlaskanlah dirimu melakukan yang sudah kau ketahui harus kau lakukan.

Rabu, 29 Juni 2011

KAPAN.?


DAFTAR PUSTAKA

Amien Nugroho. 2005. Ensiklopdia Otomotif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ahmad. 2007. Termodinamika (Bahan Ajar). Makassar: Jurusan teknik mesn PNUP
Clearinghouse Energiterbarukan. 2007. Biodiesel. (Online), (Error! Hyperlink reference not valid., diakses 24 November 2008 ).

Daryanto. 2004. Motor Diesel pada Mobil. Jakarta:  Yrama Widya
Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hartanto, Rofandi. 2007. Biodiesel: Menuju Paradigma Hubungan Pertanian-Industri yang Sustained. (Online), (www.laecenter.com, diakses 24 November 2008 ).

Salim, Peter dan Yeny Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern EnglishPress.

Syah, Andi Nur Alam. 2006. Biodiesel Jarak Pagar : Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan. Jakarta : Agromedia  Pustaka.

Wibowo, Cahyo Setyo. 2008. Pengaruh Pencampuran Minyak Solar dengan Biodiesel terhadap Nilai Angka Setananya. (Online), (www.ccitonline.com, diakses 24 November 2008 ).

William. 2006. Rahasia Biodiesel, Solar Masa Depan. (Online), (WordPress.com diakses 8 September 2008 ).


WordPress. 2008. Sistem Pembakaran pada Mesin Motor Diesel. (Online), (WordPress.com diakses 8 September 2008 ).


Minggu, 24 April 2011

"AMARAH" KILAS BALIK APRIL MAKASSAR BERDARAH

Oleh: Herman (Ketua Umum SMPT IKIP Ujungpandang 1997/1998)

April Makassar Berdarah merupakan salah satu gerakan sosial mahasiswa di Makassar pada tahun 1996 yang menelan korban jiwa 3 orang dari kalangan mahasiswa dan ratusan kekerasan fisik lainnya akibat perlakuan represif aparat keamanan (polisi dan tentara). Tulisan ini akan dibagi perbagian dan pada bagian 1 (satu) tulisan ini diawali dengan memaparkan kronologis kasus yang saat itu dialami dan informasi dari berbagai sumber.






Kronologis Kasus

April Makassar Berdarah (AMARAH) ini terjadi dari rangkaian peristiwa yang berlangsung kurang lebih 10 hari di Makassar. Dimulai dari tanggal 21 April 1996 dan berakhir pada tanggal 30 April 1996 yang ditandai dengan penandatanganan piagam kerukunan. Berikut kronologis kasusnya:
Tanggal 21 April 1996
SK Walikota Ujungpandang No. 900/IV/1996 tanggal 16 April 1996 tentang tarif angkutan kota mulai diberlakukan. Untuk trayek dalam Kota Ujungpandang diberlakukan tarif yang sama, Rp. 500,- untuk masyarakat umum dan Rp. 200,- untuk mahasiswa dan pelajar.
Tanggal 22 Apri 1996
Pukul 11.00 Puluhan mahasiswa UMI mendatangi kantor gubernur Sulawesi Selatan untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka menuntut penurunan tarif tersebut dan untuk tarif mahasiswa dan pelajar diberlakukan secara konsisten Rp. 200,-, karena di lapangan faktanya tetap disamakan dengan penumpang umum. Mahasiswa memberikan deadline 3 X 24 jam untuk keputusan penurunan kembali tarif tersebut.

Pukul 14.00 Mahasiswa UMI melakukan demonstrasi dengan memblokade jalan Urip Sumoharjo. Petugas tidak melakukan tindakan apa-apa, mahasiswa dengan tertib membubarkan diri.

Pukul 20.00 lembaga-lembaga kemahasiswaan di beberapa perguruan tinggi dan lembaga ekstra kampus mulai melakukan konsolidasi dan pertemuan untuk menyikapi kebijakan ini.

Tanggal 23 April 1996
Pukul 10.00 Mahasiswa sudah mulai melakukan aksi dengan turun ke jalan di setiap kampus masing-masing. Aksi yang memanas di kampus UMI. Sebuah bus damri dihadang dan seluruh penumpangnya diturunkan. Bus dipalang di tengah jalan, aki dibuka dan kaca dihancurkan.

Pukul 13.00 Kapoltabes Ujungpandang dan Dandim datang mengajak dialog mahasiswa. Mahasiswa tetap bertahan menuntut adanya keputusan penurunan tarif dan terus menyandera bus damri.

Pukul 15.00 Pasukan Brimob dan Armed menghalau mahasiswa di sepanjang jalan Urip Sumoharjo. Bentrok tak bisa dielakkan perang batu pun tak bisa dihindari. Pasukan merangsek masuk kampus UMI, mahasiswa tetap bertahan. Mahasiswa dipukuli dengan rotan dan tendangan sepatu laras. Kaca perkuliahan hancur berantakan, puluhan mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Makodim.

Pukul 16.30 Kasdam VII Wirabuana Brigjen Fachrul Razi naik ke atas mobil pemadam kebakaran memberikan pengarahan, juga nampak mendampingi Dandim Letkol Sabar Yudo. Mahasiswa mulai membubarkan diri dan kembali melakukan konsolidasi untuk membebaskan rekannya yang ditangkap.

Pukul 17.00 Di kampus IKIP Ujungpandang, pejabat kampus mulai melakukan pendekatan kepada fungsionaris mahasiswa. Humas IKIP Ujungpandang turun melakukan pertemuan dengan fungsionaris mahasiswa mulai dari HMJ, SMF, UKM-UKM berkumpul di gedung SMPT. Humas mengajak untuk turun aksi esok harinya, tapi bukan terkait dengan kebijakan tarif angkot tapi soal eksekusi tanah oleh pihak PN Ujungpandang atas kasus tanah di kampus Gunung Sari yang di atasnya telah berdiri gedung perpustakaan.

Pukul 20.00 Pengurus SMPT IKIP saudara Aswan Ahmad dan beberapa pengurus lainnya berkonsolidasi ke sekretariat Senat Fakultas dan Himpunan se IKIP untuk mengalihkan demosntrasi tersebut dari kasus tanah ke tarif angkot. Seluruh mahasiswa diharapkan untuk turun ke jalan menyikapi SK Walikota dan aksi solidaritas atas penangkapan dan sikap represif aparat terhadap mahasiswa UMI.

Tanggal 24 April 1996
Pukul 09.00 Mahasiswa dari berbagai kampus tumpah ruah ke jalan. Mahasiswa IKIP Ujungpandang dari Kampus Banta-Bantaeng, Kampus Parangtambung dan Tidung berjalan kaki memenuhi jalan-jalan protokol menuju kampus Gunung Sari. Kampus Gunungsari dijadikan pusat aksi mahasiswa. Mahasiswa melakukan aksinya di depan kampus di bawah jembatan penyeberangan dengan memblokir dua jalur jalan Andi Pangeran Pettarani.

Pukul 11.30 Pasukan Armed dan Brimob menghalau mahasiswa dari jalan pettarani, terjadi bentrok dengan saling lempar batu. Tembakan gas air mata membuat mahasiswa membubarkan diri dan masuk kampus.

Pukul 11.30 Di saat yang sama, mahasiswa UMI dan 45 kembali turun ke jalan Urip Sumoharjo. Truk sampah yang lewat depan kampus dihadang dan dibalikkan. Pasukan dari kavaleri diturunkan bersama dengan 4 buah panser. Petugas masuk kampus mengejar mahasiswa dan kembali melakukan tindak kekerasan.

Pukul 13.00 Kampus IKIP kembali bergolak. Mahasiswa kembali turun ke jalan dengan jumlah yang besar dari aksi sebelumnya (pagi hari). Awalnya aksi berjalan dengan tertib. Tiba-Tiba mahasiswa dikepung oleh pasukan Armed dan Brimob. Dari arah selatan jalan Pettarani oleh Brimob dan dari arah utara oleh pasukan Armed. Kali ini terjadi bentrok yang mengakibatkan puluhan mahasiswa luka parah ditendang dan dipukuli dengan rotan hingga masuk ke got. Mahasiswa membalas dengan lemparan batu dan panah. Satu orang anggota Armed terkena anak panah di pelipis hingga tembus ke telinga. Petugas mengejar mahasiswa ke dalam kampus hingga ke ruang-ruang kuliah. Termasuk menyeret mahasiswa yang lari ke dalam mesjid Nurul Ilmi yang jamaahnya sementara sholat ashar. Mushallah Fakultas FPIPS penuh dengan ceceran darah. Kaca-kaca ruang perkuliahan dan gedung rektorat pecah berhamburan. Sejumlah mahasiswa, khususnya perempuan pingsan akibat gas airmata, seorang anggota KSR PMI IKIP Rukman Musbar terkena bom gas airmata saat memungut bom yang waktu itu belum meledak. Puluhan mahasiswa ditelanjangi dan digiring dari dalam kampus dengan tendangan hingga ke jalan raya dan dibawa pergi dengan truk aparat. Pada saat yang sama kampus lain ikut bergolak.

Pukul 15.00 Kampus UMI kembali bergolak. Aksi mahasiswa kembali dibubarkan oleh aparat. Kali ini petugas mengejar mahasiswa hingga ke dalam kampus, sampai ke ruang-ruang perkuliahan. Dua panser ikut mengawal pasukan kavaleri yng tidak dilengkapi tameng, kebrutalan aparat kembali terjadi. Sebagian mahasiswa menyelamatkan diri dengan menyeberang dan melompat ke sungai pampang dekat kampus.

Pukul 17.30 Sejumlah mahasiswa dikabarkan tenggelam. Sebagian diantaranya ditemukan dan dilarikan ke Rumah Sakit 45.

Pukul 18.30 Saiful Bya, salah seorang mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur angkatan 1994 yang tenggelam meninggal dunia.

Tanggal 25 April 1996
Pukul 10.00 Hampir semua kampus di Kota Ujungpandang bergolak, mereka turun di jalan melakukan aksi solidaritas. Jalanan dimana-mana macet. Jalan ST. Alauddin oleh mahasiswa IAIN, Unismuh. Jl. Andi Tonro oleh mahasiswa STIE YPUP, Jl. Mappaoddang oleh STIEM, Pettarani oleh mahasiswa IKIP, Bawakaraeng oleh UVRI dan sepanjang jalan Urip oleh mahasiswa UMI, 45, dan di tamalanrea UNHAS serta UKIP PAULUS di Daya. Kali ini petugas keamanan sedikit bersikap persuasif. Di depan kampus UMI sebuah sepeda motor petugas dibakar.

Pukul 12.30 Mayat A. Sultan Iskandar mahasiswa Fakultas Ekonomi UMI angkatan 94 ditemukan terapung di sungai pampang. Mahasiswa membawanya ke RS 45. Dari RS 45, ratusan mahasiswa membawanya ke rumah duka di jl. Sukaria. Dalam perjalanannya, di depan kantor gubernur sebuah sepeda motor petugas dibakar. Sebelum ke rumah duka, mahasiswa sempat mengunjungi harian Fajar untuk memperlihatkan mayat korban kepada wartawan.

Pukul 14.30 Kembali ditemukan mayat Tasrif terapung di sungai pampang. Akibat masuknya aparat ke dalam kampus mengejar mahasiswa, sudah tiga orang mahasiswa UMI ditemukan meninggal. Kemarahan mahasiswa Ujungpandang semakin tak terbendung.

Pukul 16.00 Terkirim hasil rapat Gubernur H.ZB. Palaguna, Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Sulatin dan Walikota Ujungpandang Malik B. Masry yang sedang berada di Makkah yang menyatakan bahwa kenaikan tarif angkutan kota Ujungpandang ditunda.

Tanggal 26 April 1996

Pukul 11.00 Hampir semua mahasiswa turun ke jalan. Aksi secara sporadis ini dilakukan oleh beberapa kampus: UNHAS, UKIP, IAIN, Unismuh, IKIP, STIP Al-Gazali, YPUP dan beberapa perguruan tinggi yang lain turun aksi untuk solidaritas mahasiswa UMI yang meninggal. Di depan kampus IKIP Ujungpandang Jl. AP. Pttarani ratusan mahasiswa sholat jumat dan sholat Gaib di tengah jalan yang dipimpin oleh Zainal ABIDIN Ketua LKIMB IKIP UP sebagai khatib dan imam.

Pukul 14.00 Jenazah A. Sultan Iskandar dimakamkan di pekuburan Dadi, sedangkan jenazah Tasyrif dimakamkan di pemakaman Panaikang. Ratusan mahasiswa mengantar dan mengiringi prosesi ini.

Pukul 16.00 Dari pemakaman di Panaikang, ratusan mahasiswa berkumpul untuk melakukan aksi long march ke DPRD Sulsel dengan berbagai spanduk kecaman terhadap aparat keamanan. Lagi-lagi aksi ini dibubarkan oleh aparat keamanan di tengah jalan.

Pukul 17.00 Mahasiswa UNHAS keluar kampus dan menduduki jalan protokol, membuat mimbar bebas di tengah jalan. Aksi solidaritas ini sempat memacetkan jalan, setiap kendaraan ditahan dan penumpangnya diperiksa.

Tanggal 27 April 1996
Pukul 11.00 Aksi solidaritas kembali terjadi di STIE YPUP dan STIEM Bungaya. mobil plat merah dihadang dan disandra oleh mahasiswa. Aksi ini dapat diredam oleh petugas dengan cara persuasif.

Pukul 13.00 Kasdam VII Wirabuana Brigjen TNI Fachrul Razi selaku Kases Bakorstanasda Sulawesi memberikan penjelasan kepada publik soal aksi demonstrasi mahasiswa yang bentrok dengan petugas, termasuk mahasiswa yang menjadi korban luka-luka maupun tewas.

Tanggal 28 – 29 April 1996
• Aksi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berlanjut. Kota Ujungpandang lumpuh, angkot mogok, penumpang terlantar.
• Komnas HAM turun tangan akibat adanya indikasi pelanggaran HAM atas insiden ini. Dipimpin oleh Baharuddin Lopa (sekjen) dan 2 orang anggota tim Mayjen (pur)Soegiri, dan Brigjen (pur)Roekmini melakukan identifikasi dan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak.

Tanggal 30 April 1996
• Aksi mogok angkutan kota berlanjut.
• Untuk menciptakan ketentraman di tengah-tengah masyarakat akibat dari kasus ini, maka dilakukan pertemuan dengan berbagai pihak dan disepakati suatu piagam kerukunan yang ditandatangani oleh para pihak, antara lain Pemerintah Kota Ujungpandang, Pemprov Sulsel, Kasdam VII Wirabuana, Wakapolda Sulselra, DPRD Sulsel, Organda, Tokoh Masyarakat, Pimpinan perguruan tinggi, perwakilan mahasiswa dan Komnas HAM.

Senin, 21 Maret 2011

Sudah 30.000 Warga Bangladesh Pulang.


LIBYA
Sudah 30.000 Warga Bangladesh Pulang
Penulis: Josephus Primus | Editor: Josephus Primus
Senin, 21 Maret 2011 | 21:02 WIB
Reuters PENJAJAHAN BARAT - Tentara Libya menembakkan senjatanya ke udara saat pemakaman warga yang terbunuh akibat serbuan pasukan Barat di bawah kendali Amerika Serikat, di sebuah taman makam pahlawan di Tripoli, 20 Maret 2011. Liga Arab menyebut ini pemboman terhadap warga sipil.
KOMPAS.com - Kondisi di Libya kian tidak menentu. Kemungkinan perang besar bakal terjadi. Maka dari itulah, sejak keadaan perang mengemuka, pemerintah Bangladesh memulangkan warganya dari Libya.
Menurut catatan Xinhua pada Senin (21/3/2011), hingga kini sudah 30.059 warga Bangladesh yang pulang kampung. Kebanyakan dari mereka memang bekerja di Libya.
Kebanyakan dari warga Bangladesh itu kembali ke negara asal atas prakarsa Organisasi Migrasi Internasional. Jumlah mereka sekitar 25.000 orang. Lalu, sekitar 3.000 orang berstatus mendapatkan izin pulang ke Bangladesh dari tempat kerja atau majikan mereka. Kemudian, ada sekitar 1.500 warga Bangladesh yang kembali ke negaranya dengan menumpang pesawat milik pemerintah Bangladesh, Biman Airlines.
Pihak kementerian luar negeri Bangladesh juga mencatat, ada 2.100 orang yang menanti di perbatasan Libya dengan Tunisia, Aljazair, dan Mesir. Mereka akan kembali melalui jalan darat maupun laut.

Sabtu, 26 Februari 2011

Kekerasan Nodai Citra Keteladanan Indonesia, Hentikan!

Eddi Santosa - detikNews
 
Hentikan Kekerasan Antar-umat!


Demikian antara lain benang merah seruan para pemuka agama dan pemuka masyarakat Indonesia di Negeri Belanda, yang dirumuskan dan ditandatangani di Ruang Nusantara KBRI Den Haag, Jumat malam atau Sabtu (26/2/2011).

Naskah resmi seruan untuk perdamaian dan kerukunan antar-umat beragama di Indonesia itu disampaikan kepada Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag Umar Hadi dan selanjutnya akan diteruskan ke Jakarta.

Peristiwa seperti terjadi di Cikeusik dan Temanggung telah mendapat perhatian besar dari media, masyarakat Belanda dan internasional lainnya.

Padahal kehidupan multikultural Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika telah memberi citra dan keteladanan baik ke dunia internasional, terutama Eropa yang kini sedang gamang menghadapi multikulturalisme.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang peduli dan cinta tanah air, para pemuka agama dan pemuka masyarakat Indonesia di Negeri Belanda merasa sedih dan prihatin.

Para pemuka agama dan pemuka masyarakat itu antara lain KH Hambali Maksum (Muslim), Benny Marpaung (Perkin), Pater Marianus Jehandut (Katolik), Sanny Akihary Tehupuring (Protestan), W. Wirata (Hindhu), Roy Lumanauw (Kawanua), Melky dan Pascal Amukwaman (Maluku), J.H. Sitorus (Batak), Michael Putrawenas, Syafiih Kamil serta sekitar 25 tokoh perempuan, profesional dan pemuda.

Berikut ini seruan selengkapnya:

Kami masyarakat Indonesia di Negeri Belanda merasa sangat terusik, sedih dan prihatin atas terjadinya tindak kekerasan terhadap saudara-saudara kami di Cikeusik, Kabupaten Pandeglang dan Temanggung. Kejadian tersebut sangat jauh dari sikap kerukunan yang kita junjung bersama, bahkan telah melukai rasa kebersamaan dan kesetiakawanan antar-umat beragama, serta jelas bertentangan dengan Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Kami berpandangan bahwa tindak kekerasan tersebut dapat menodai citra dan keteladanan Indonesia di dunia internasional. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, kita semua berkewajiban untuk menjaga perdamaian dan kerukunan.

Kami menyadari bahwa sejarah bangsa Indonesia telah memberikan pelajaran tentang indahnya harmoni, kebersamaan dan perdamaian. Untuk itu, kami mendukung upaya para pemuka agama dan masyarakat untuk lebih berperan aktif menyebarkan semangat kedamaian, sehingga tidak terhasut kebencian dan melakukan tindak kekerasan.

Kami mendukung dan bertekad untuk lebih berperan aktif dalam upaya masyarakat Indonesia di luar negeri untuk mengkomunikasikan dengan terbuka dan proporsional kepada komunitas internasional, tentang perkembangan di tanah air dengan penyampaian fakta berimbang.

Kami mendorong pemerintah untuk menindak tegas para pelaku tindak kekerasan dan pihak-pihak yang melakukan penghasutan dan provokasi sesuai hukum yang berlaku dan bersama masyarakat mencegah agar kejadian tersebut tidak akan terulang kembali. (es/es)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Jumat, 11 Februari 2011

HaL yang harus kau tau kawan..!!

.kita memang berbeda .tapi kita satu tujuan untuk mendapatkan mendapatkan nikamat tuhan yang sebenar.y. .aku harap anda paham kawan. .mariLah kita merangkuL satu sama Lain. .kita bersama-sama mencari nikmat tuhan yang sebenar.y dan mencari sebenar.y keberadaan tuhan kita. .sepery angin yang berhembus di bumi ini, kita tau arah.y datang dari mana asaL.y. 13.13

Senin, 07 Februari 2011

Jangan Sampai Terjadi Lagi Kekerasan Atas Nama Agama .

Senin, 07/02/2011 19:23 WIB
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Seruan menolak kekerasan atas dasar agama kembali digemakan. Jangan sampai terulang kembali pembunuhan seperti insiden terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Kekerasan bukan ciri khas bangsa.

"Kekerasan atas nama agama bukan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu kekerasan yang terjadi di beberapa tempat dengan mengatasnamakan agama belakangan ini, bukan saja mempermalukan kita sebagai bangsa, tapi juga menciderai kehormatan dan harga diri kita yang selalu dipuji oleh banyak pemimpin dunia," kata anggota Komisi III Martin Hutabarat di Jakarta, Senin (7/2/2011).

Dia menjelaskan, pihak kepolisian harus bergerak cepat. Tangkap pelaku pembunuhan atas jemaat Ahmadiyah. Hukum harus ditegakkan.

"Sebagai bangsa yang toleran, rukun, dan menjunjung tinggi pluralisme, kita berharap ke depan agar kekerasan atas nama agama itu jangan sampai terulang," imbuhnya.

Jangan sampai, kekerasan itu menjadi contoh yang buruk bagi anak-anak muda. Karena tidak ada satu pun ajaran agama yang membenarkannya.

"Dan tidak ada satupun pemimpin agama di negara kita yang tidak mengutuknya. Di sini diharapkan ketegasan pemerintah dan aparat negara untuk menindak pelaku-pelaku kekerasan tersebut tanpa ragu-ragu guna menyadarkan kita semua bahwa penggunaan kekerasan sama sekali tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa yang agamis dan beradab," tutupnya.

(ndr/gah)

Sabtu, 05 Februari 2011

18 Kebohongan, 18 Instruksi Presiden, 7 Pernyataan Tokoh Agama .

Senin, 17 Januari 2011 20:00 WIB
PARA tokoh lintas agama berkumpul pada Senin (10/1) di kantor Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta. Mereka adalah Syafii Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Pendeta D Situmorang, Bikkhu Pannyavaro, Shalahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suzeno, dan Romo Benny Susetyo.

Ke-9 tokoh agama ini mengungkapkan kebohongan pemerintah yang tertuang dalam 'Pernyataan Publik Tokoh Lintas Agama Pencanangan Tahun Perlawanan Terhadap Kebohongan'. Berikut 9 kebohongan lama pemerintah:

1. Pemerintah mengklaim bahwa pengurangan kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal, data penerimaan beras rakyat miskin pada 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa.

2. Presiden SBY pernah mencanangkan program 100 hari untuk swasembada pangan. Namun, pada awal 2011 kesulitan ekonomi justru terjadi secara masif.

3. SBY mendorong terobosan ketahanan pangan dan energi berupa pengembangan varietas Supertoy HL-2 dan program Blue Energi. Program ini mengalami gagal total.

4. Presiden SBY melakukan konferensi pers terkait tragedi pengeboman Hotel JW Marriot. Ia mengaku mendapatkan data intelijen bahwa fotonya menjadi sasaran tembak teroris. Ternyata, foto tersebut merupakan data lama yang pernah diperlihatkan dalam rapat dengan Komisi I DPR pada 2004.

5. Presiden SBY berjanji menuntaskan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir sebagai a test of our history. Kasus ini tidak pernah tuntas hingga kini.

6. UU Sistem Pendidikan Nasional menuliskan anggaran pendidikan harus mencapai 20% dari alokasi APBN. Alokasi ini harus dari luar gaji guru dan dosen. Hingga kini anggaran gaji guru dan dosen masih termasuk dalam alokasi 20% APBN tersebut.

7. Presiden SBY menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo dalam Debat Calon Presiden 2009. Penuntasan kasus lumpur Lapindo tidak mengalami titik temu hingga saat ini.

8. Presiden SBY meminta semua negara di dunia untuk melindungi dan menyelamatkan laut. Di sisi lain Presiden SBY melakukan pembiaran pembuangan limbah di Laut Senunu, NTB, sebanyak 1.200 ton oleh PT Newmont dan pembuangan 200.000 ton limbah PT Freeport ke sungai di Papua.

9. Tim audit pemerintah terhadap PT Freeport mengusulkan renegosiasi. Upaya renegosiasi ini tidak ditindaklanjuti pemerintah hingga kini.

Dan 9 kebohongan baru pemerintah SBY:

1. Dalam Pidato Kenegaraan 17 Agustus 2010 Presiden SBY menyebutkan bahwa Indonesia harus mendukung kerukunan antarperadaban atau harmony among civilization. Faktanya, catatan The Wahid Institute menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 33 penyerangan fisik dan properti atas nama agama dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri menyebutkan 49 kasus kekerasan ormas agama pada 2010.

2. Dalam pidato yang sama Presiden SBY menginstruksikan polisi untuk menindak kasus kekerasan yang menimpa pers. Instruksi ini bertolak belakang dengan catatan LBH Pers yang menunjukkan terdapat 66 kekerasan fisik dan nonfisik terhadap pers pada 2010.

3. Presiden SBY menyatakan akan membekali Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan telepon genggam untuk mengantisipasi permasalahan kekerasan. Aksi ini tidak efektif karena di sepanjang 2010 Migrant Care mencatat kekerasan terhadap TKI mencapai 1.075 orang.

4. Presiden mengakui menerima surat dari Robert Zoelick (Bank Dunia) pada pertengahan 2010 untuk meminta agar Sri Mulyani diizinkan bekerja di Bank Dunia. Tetapi, faktanya, pengumuman tersebut terbuka di situs Bank Dunia. Presiden SBY diduga memaksa Sri Mulyani mundur sebagai Menteri Keuangan agar menjadi kambing hitam kasus Bank Century.

5. SBY berkali-kali menjanjikan sebagai pemimpin pemberantasan korupsi terdepan. Faktanya, riset ICW menunjukkan bahwa dukungan pemberantasan korupsi oleh Presiden dalam kurun September 2009 hingga September 2010, hanya 24% yang mengalami keberhasilan.

6. Presiden SBY meminta penuntasan rekening gendut perwira tinggi kepolisian. Bahkan, ucapan ini terungkap sewaktu dirinya menjenguk aktivis ICW yang menjadi korban kekerasan, Tama S Langkun. Dua Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Jenderal Timur Pradopo, menyatakan kasus ini telah ditutup.

7. Presiden SBY selalu mencitrakan partai politiknya menjalankan politik bersih, santun, dan beretika. Faktanya, anggota KPU Andi Nurpati mengundurkan diri dari KPU, dan secara tidak beretika bergabung ke Partai Demokrat. Bahkan, Ketua Dewan Kehomatan KPU Jimly Asshiddiqie menilai Andi Nurpati melakukan pelanggaran kode etik dalam Pemilu Kada Toli-Toli.

8. Kapolri Timur Pradopo berjanji akan menyelesaikan kasus pelesiran tahanan Gayus Tambunan ke Bali selama 10 hari. Namun, hingga kini, kasus ini tidak mengalami kejelasan dalam penanganannya. Malah, Gayus diketahui telah sempat juga melakukan perjalanan ke luar negeri selama dalam tahanan.

9. Presiden SBY akan menindaklanjuti kasus tiga anggota KKP yang mendapatkan perlakuan tidak baik oleh kepolisian Diraja Malaysia pada September 2010. Ketiganya memperingatkan nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia. Namun, ketiganya malah ditangkap oleh polisi Diraja Malaysia. Sampai saat ini tidak terdapat aksi apa pun dari pemerintah untuk nmenuntaskan kasus ini dan memperbaiki masalah perbatasan dengan Malaysia.

Merespons pernyataan para tokoh agama, SBY menggelar kabinet terbatas di Istana Presiden, Jakarta, Senin (17/1). Sidang dihadiri lembaga penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan dan sejumlah menteri seperti Menteri Keuangan dan Menteri Hukum Hak Asasi Manusia. Usai menggelar rapat, SBY menyampaikan 12 instruksi presiden, berikut isinya:

1. Presiden meminta kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Hukum dan HAM untuk mempercepat dan menuntaskan kasus hukum Gayus Tambunan.

2. Agar lebih meningkatkan sinergi diantara penegak hukum dengan melibatkan PPATK dan Satgas pemberantasan mafia hukum. "KPK lebih dilibatkan dan tetap didorong untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan yang belum ditangani oleh Polri," kata Presiden SBY.

3. Akan dilakukan audit kinerja dan audit keuangan terhadap lembaga penegak hukum yang memiliki kaitan dengan kasus Gayus Tambunan, yang ditandai dengan terjadinya penyimpangan di sejumlah simpul beberapa lembaga tersebut. "Mulai hari ini, di Kepolisian, Kejaksaan, dan Direktorak Jenderal pajak. Saya berharap hal yang sama juga dilakukan terhadap lembaga-lembaga penegak hukum yang tidak di bawah kemimpinan dan kendali presiden," SBY menjelaskan.

4. Penegakan hukum agar dijalankan secara adil dan tidak pandang bulu.. Sejumlah 149 perusahaan yang disebut-sebut dalam kasus Gayus Tambunan bisa saja ada kaitannya dengan masalah perpajakan, jika hasil penyelidikan menunjukkan bukti cukup.

5. Guna meningkatkan efektivitas penegakan hukum, Presiden berpendapat, pembuktian terbalik dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku di negara kita.

6. Presiden menginstruksikan untuk mengamankan dan mengembalikan uang dan aset-aset Negara, termasuk perlunya dilakukan perampasan uang yang diduga hasil korupsi dalam kasus Gayus Tambunan.

7. Memberikan tindakan administrasi dan disiplin, disamping sanksi hokum, kepada semua pejabat yang dinyatakan bersalah. Dalam hal ini termasuk mutasi dan pencopotan. Presiden berharap poin ketujuh ini dapat dilakukan dalam satu pecan ke depan.

8. Presiden memberikan waktu satu bulan untuk organisasi atau lembaga yang sejumlah pejabatnya melakukan penyimpangan agar menata ulang supaya unsur-unsur yang bisa melakukan hal yang serupa di masa depan dapat dibersihkan.

9. Presiden akan melakukan peninjauan dan perbaikan secara serius terhadap sistem kerja dan semua aturan yang memiliki celah atau lubang hukum untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan kejahatan serupa di masa yang akan datang.

10. Presiden ingin mendapatkan laporan secara berkala terhadap kemajuan penuntasan kasus Gayus Tambunanan. "Termasuk pelaksanaan Instruksi Presiden yang secara tertulis akan segera kita keluarkan, setiap dua minggu," SBY menjelaskan.

11. Pejabat terkait diminta menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam proses penangan kasus Gayus.

12. Wakil Presiden ditugasi untuk memimpin kegiatan pengawasan, pemantauan, dan penilaian, pelaksanaan Inpres ini dengan dibantu oleh Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.

Selain memberikan 12 instruksi terkait penuntasan kasus Gayus Tambunan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengeluarkan enam Instruksi Presiden sebagai tindak lanjut penuntasan kasus Bank Century. Hal tersebut diutarakan Presiden usai rapat kabinet terbatas bidang Polhukam di Kantor Presiden, Senin (17/1) Sore. Berikut enam instruksi tambahan untuk kasus Bank Century:

1. Penuntasan semua kegiatan guna merespon hasil Panitia Angket DPR RI tentang Bank Century.

2. Tuntaskan pembenahan regulasi dan mekanisme kerja di jajaran pemerintah, utamanya di jajaran Kementerian Keuangan, sesuai rekomendasi DPR RI. "Hal sama saya berharap juga dilakukan di jajaran Bank Indonesia," kata Presiden.

3. Terus mengupayakan dan menuntaskan pengembalian aset Bank Century yang diduga dibawa ke negara-negara tertentu. "ika diperlukan, saya minta untuk disiapkan surat presiden kepada kepala pemerintahan negara-negara itu agar terwujud kerjasama yang baik sesuai dengan konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa," ujar Presiden.

SBY juga meminta kepada tim pengembalian aset Bank Century diperkuat. Contohnya, jika perlu diperkuat oleh konsultan yang mengerti seluk beluk di negara yang bersangkutan dengan tujuan agar pengembalian aset benar-benar berhasil.

4. Presiden berharap agar dijelaskan secara berkala dan efektif kepada publik tentang apa saja yang dilakukan oleh pejabat terkait di dalam menindaklanjuti rekomonedasi dari Panitia Angket DPR RI.

5. Mengenai sisi korupsi yang disebut di dalam rekomendasi Panitia Angket Bank Century, Presiden berharap KPK menjelaskan secara gamblang dugaan bila korupsi ditemukan maupun tidak. "Jangan biarkan masyarakat bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh negara," Presiden menegaskan.

6. Menyangkut isu deponeering kasus Bibit-Chandra, Presiden mendukung rencana Kejaksaan Agung sesuai dengan kewenangannya dan undang-undang yang berlaku. "Yang penting, segara dilakukan langkah-langkah yang pasti dalam waktu dekat ini agar memberikan kepastian kepada masyarakat luas, termasuk efektivtas penegakan hukum, baik yang dilakukan oleh KPK maupun jajaran penegak hukum lainnya," kata SBY.

Instruksi Presiden ini ditujukan kepada jajaran penegak hukum di bawah wewenangnya. Namun SBY berharap penegak hukum dari unsur non pemerintah juga melakukan hal yang sejalan agar tugas bersama dapat dilaksanakan dengan berhasil.

Sebagai upaya untuk melakukan komunikasi dan silaturahmi, terkait dengan isu-isu yang menghangat seminggu terakhir, SBY mengundang para tokoh agama ke Istana Negara pada Senin (17/1) malam. Sebelum bertemu dengan presiden, para tokoh lintas agama telah menyiapkan pernyataan terbuka yang akan disampaikan ke Presiden SBY. Berikut tujuh pernyataan tokoh lintas agama:

1. Sebagai negara kepulauan terbesar di muka bumi dengan keragaman etnis, budaya dan agama yang tinggi, sungguh layak kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Adil karena masih bisa bertahan utuh dalam sebuah negara bangsa. 66 tahun sudah bangsa menyatakan kemerdekaan namun belum semua warganya menikmati kemerdekaan yang utuh.

2. Dalam Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, cita-cita para pendiri bangsa telah sangat jelas tersurat, kemerdekaan sejati yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi segenap anak bangsa. Namun, hingga kini, masih merebak kekerasan atas nama agama dan kelompok terhadap umat beragama dan berkeyakinan, terhadap kebebasan berpendapat, dan insan pers; yang masih tampak dibiarkan oleh negara (negara tidak hadir). Impunitas terhadap pelanggaran HAM masih sangat jelas.

3. Sampai hari ini, kantong-kantong kemiskinan masih mudah kita temukan di banyak tempat tanah air kita. Kebijakan ekonomi pemerintah memang menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,8% dan meningkatkan pendapatan per kapita menjadi USD 3.000 pada 2011, tetapi gagal dalam pemerataan kesejahteraan. Masih banyak warga Indonesia yang menderita gizi buruk dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti seharusnya sehingga meninggal dunia dan harus putus sekolah. Jutaan petani masih belum mempunyai tanah yang memenuhi syarat minimum sebagai alat produksi.

4. Kami menggarisbawahi pendapat banyak ahli ekonomi yang menyatakan bahwa kebijakan ekonomi Indonesia saat ini bertentangan dengan amanat Pembukaan dan batang tubuh UUD. Sumber daya alam belum dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Bahkan, perusakan terhadap lingkungan hidup dapat terus disaksikan dengan nyata.

5. Amandemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara Hukum, tidak sesuai dengan kenyataan. Hukum ternyata bukanlah kekuasaan tertinggi, masih kalah oleh kekuasaan dan uang. Janji Pemerintah memerangi korupsi hanya akan ada dalam kenyataan, kalau prinsip pembuktian terbalik diterapkan secara penuh.

6. Pemerintah tidak memberi perhatian memadai terhadap korban pelanggaran HAM yang berat. Pemerintah tidak mampu dan tidak menunjukkan niat untuk membela begitu banyak buruh migran yang mendapat perlakuan buruk di berbagai negara. Berarti Pemerintah tidak melindungi segenap bangsa Indonesia, sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.

7. Bagi kami, sejumlah kenyataan diatas adalah bentuk pengingkaran terhadap UUD 1945. Kita harus mendesak Pemerintah untuk segera mengakhiri pengingkaran itu, jika Pemerintah menolak atau mengabaikan desakan tersaebut, berarti Pemerintah melakukan kebohongan publik (dalam pengertian adaa kesenjangan anatara ucapan dan tindakan atau antara pernyataan dan kenyataan). (AO/PresidenSBY/OL-11) 

Rabu, 02 Februari 2011

Ratusan Santri Berdoa untuk Mahasiswa di Mesir.

Metro Malam / Nusantara / Kamis, 3 Februari 2011 00:09 WIB

Metrotvnews.com, Bone: Ratusan mahasiswa asal Bone, Sulawesi Selatan, yang sedang menuntut ilmu di Mesir masih belum bisa dihubungi, Rabu (2/2). Para santri Pesantren Modern Biru Bone melakukan zikir dan doa bersama untuk keselamatan mereka.

Ratusan mahasiswa asal Bone hingga kini masih tertahan di Mesir. Para pengelola dan santri berdoa agar krisis politik di Mesir dapat selesai secepatnya dan seluruh warga negara Indonesia dan ratusan mahasiswa Bone dapat selamat.(*)

Selasa, 01 Februari 2011

Pengunjuk Rasa Semakin Memadati Tahrir Square.

Internasional / Selasa, 1 Februari 2011 19:30 WIB
Metrotvnews.com, Kairo: Jutaan demonstran anti-pemerintah mulai memadati Tahrir Square, Kairo, Mesir, Selasa (1/2) siang waktu setempat. Massa bernyanyi sambil melambai-lambaikan bendera negara tersebut.

Seorang demosnstran berorasi mengatakan "Tanah ini bersih, tak ada yang membuang sampah di tanah ini. Ini adalah markas Partai Nasional. Ada yang ingin memberi sumbangan pada Fathi Asoroor?  Pencuri dan kebohongan, ya untuk pencuri dan ya untuk pembohong, dan ya untuk kolaborator tersebut. Ya menyumbang bagi Partai Nasional, menyumbang ke tiran ini."

Sejumlah helikopter patroli berputar-putar di atas Tahrir Square. Mereka hanya mengamati aksi tersebut, tanpa tindakan apa pun. Sementara para demonstran bernyani sambil meneriakan "Mubarak turun" "Mubarak Harus ditangkap."(rtr/****


Minggu, 30 Januari 2011

Syahrul Tunggu Jenazah Rinra di Bandara.

Syahrul Tunggu Jenazah Rinra di Bandara
Editor: Glori K. Wadrianto
Senin, 31 Januari 2011 | 12:57 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo bersama putranya Rinra Sujiawa Syahrul Putra.
MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo langsung menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (31/1/2011), usai memimpin Rapat Kerja (Raker) di ruang Pola Kantor Gubernur, siang ini.
Syahrul didampingi Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang meninggalkan kantor gubernur usai memimpin rapat ini. Syahrul menuju bandara Sultan Hasanuddin menanti kedatangan jenazah putranya Rinra Sujiwa Syahrul Putra.
Kemudian,  Arifin Nu'mang menggantikan gubernur memimpin Raker. "Saat ini kita sedang dalam suasana berduka. Putra Pak Gubernur meninggal dunia. Sebenarnya kami sudah meminta beliau untuk tidak hadir dan menunda acara ini. Tapi beliau mau hadir dan membuka pertemuan ini," kata Agus mengawali sambutannya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rinra, nindya praja IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dinyatakan meninggal dunia karena kram perut, Senin dini hari. Rinra tiba ke RS AMC, Cileunyi, pukul 05.00 (bukan pukul 04.00 seperti berita sebelumnya) dalam keadaan meninggal dunia.
Tidak ada penanganan apa pun dari rumah sakit. Setelah di instalasi jenazah, Rinra akan diterbangkan dari Bandung ke Makassar pukul 14.00WIB.

Selasa, 25 Januari 2011

Nekat Mencopet untuk Beli Susu Anak

Zainuddin
25/01/2011 21:32 | Pencopetan
Liputan6.com, Makassar: Seorang pria dibekuk polisi setelah tertangkap basah berusaha mencopet tas milik seorang wanita yang sedang berbelanja di kawasan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Saat diinterogasi, Selasa (25/1), copet yang diketahui bernama Alvin itu mengaku nekat lantaran butuh uang untuk membeli susu anaknya yang masih balita.

Setelah ditangkap, Alvin hanya bisa pasrah di pos keamanan. Guna proses penyidikan lebih lanjut, Alvin dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Kota Panakukang untuk diperiksa. Karena perbuatannya, kini Alvin dipastikan tidak bisa lagi membelikan susu untuk anaknya lantaran harus mendekam di balik jeruji besi. (ASW/Vin)

Senin, 24 Januari 2011




Sedan Barracuda Rp2,7 Miliar dari "Fast & Furious 5"

Selasa, 25 Januari 2011 | 14:06 WIB
BARRETT-JACKSON/COLLIDER.COM
ARIZONA, KOMPAS.com – Ingat Dodge Charger 1970 hitam warisan ayah Dominic Toretto (Vin Diesel) di The Fast and the Furious (2001)? Sedan dua pintu itu bak "monster" saat dikeluarkan dari garasi. Kesan "seram" ini bisa jadi muncul karena ukurannya yang lebih besar dari sedan modern, diperkuat lagi dengan bentuk mesin yang menyembul keluar kap dan sangat "ngotot".
Nah, bagaimana dengan Fast & Furious selanjutnya atau Fast Five? Ada yang tidak kalah "seram" di sini. Justin Lin (sutradara) akan mempertontonkan Plymouth Barracuda 1971 dua pintu warna hijau-hitam dengan rongga dan kepala mesin lebih "nongol" lagi. Bisa dibayangkan tenaga yang disemburkan dari jantung pacu 636 HEMI itu.
Dengan tampilan "blink-blink", Barracuda ibarat mainan die cast yang biasa jadi pajangan para big boy. Namun, yang ini berukuran 1:1 dan bisa benar-benar dinaiki, bahkan bisa dibeli….
Dijual Entah mengapa, sedan besar yang sempat masuk dalam sejumlah adegan di Fast Five tersebut malah dijual, bahkan sebelum filmnya benar-benar tayang di seluruh dunia. Walau menimbulkan pertanyaan, yang akan memilikinya jelas menjadi sosok yang spesial. Selesai nonton, dia bisa langsung ngebut.
Sedan bertransmisi matik 3-percepatan ini menurut perusahaan pelelang barrett-jackson.com akan dilepas dengan harga penawaran 308.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,77 miliar.
Selain menggendong mesin HEMI, sedan ini dibangun dengan dasar sasis Art Morrison G Force dan memiliki penghenti laju Wilwood pada velg merk Budnik. Mesinnya mengaplikasi intercooler dan tetap menggunakan karburator (Ultra Dominator).
Ada pula pengatur suhu ruangan yang vintage, jok kulit dengan desain khusus, dan tiga layar DVD yang dipasang di atas dasbor eksklusif. Selain ini, masih banyak detail lain yang telah mengubah status mobil kuno ini menjadi mobil mewah.
Barracuda bermesin menjulang tersebut akan menjadi santapan visual menarik di Fast Five bersama sejumlah mobil seperti Honda NSX, Porsche, Ford GT40, sebuah Corvette Grand Sport berdesain unik, dan sebuah SUV tempur Ford Gurkha. (Dimas)
Editor: Bastian barrett-jackson/collider.com
Sumber :

..oohhhoooohh .om gayus peLit..!!! .hahahahahaaaa

M.Achir dan Doni Indaradi
24/01/2011 17:21
Liputan6.com, Jakarta: Komisi Hukum DPR menggelar Rapat Kerja dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Senin (24/1), di Jakarta. Dalam raker tersebut, sejumlah anggota Dewan mempersoalkan kelambanan polisi menangani kasus mafia pajak dan rekening sejumlah perwira Polri.

Panda Nababan, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta polisi juga mengusut atasan Gayus Tambunan, terdakwa kasus mafia pajak. Sebab, tak mungkin Gayus menikmati hasil kejahatan seorang diri. Harapan serupa juga disampaikan Gayus Lumbuun.

Anggota DPR juga mempertanyakan kasus keluarnya Gayus dari rutan hingga berpergian ke luar negeri. Mereka menduga ada anggota kepolisian yang terlibat yang membuat Gayus bisa keluar masuk penjara.

Menanggapi hal tersebut, Kapolri mengaku masih menyelidikinya. "Proses penyelidikan masih berlanjut," ujar Timur Pradopo.

Kapolri juga menegaskan, saat ini penyelidikan terhadap skandal mafia pajak dan mafia hukum yang dilakukan Gayus Tambunan masih terus berlanjut. Dari 15 kasus, 12 sudah diputus pengadilan. Sedangkan tiga masih dalam proses persidangan. Terkait keterlibatan para jenderal polisi, kini masih dalam proses sidang kode etik kepolisian.(ULF)