Senin, 07/02/2011 19:23 WIB
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Seruan menolak kekerasan atas dasar agama kembali digemakan. Jangan sampai terulang kembali pembunuhan seperti insiden terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Kekerasan bukan ciri khas bangsa.
"Kekerasan atas nama agama bukan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu kekerasan yang terjadi di beberapa tempat dengan mengatasnamakan agama belakangan ini, bukan saja mempermalukan kita sebagai bangsa, tapi juga menciderai kehormatan dan harga diri kita yang selalu dipuji oleh banyak pemimpin dunia," kata anggota Komisi III Martin Hutabarat di Jakarta, Senin (7/2/2011).
Dia menjelaskan, pihak kepolisian harus bergerak cepat. Tangkap pelaku pembunuhan atas jemaat Ahmadiyah. Hukum harus ditegakkan.
"Sebagai bangsa yang toleran, rukun, dan menjunjung tinggi pluralisme, kita berharap ke depan agar kekerasan atas nama agama itu jangan sampai terulang," imbuhnya.
Jangan sampai, kekerasan itu menjadi contoh yang buruk bagi anak-anak muda. Karena tidak ada satu pun ajaran agama yang membenarkannya.
"Dan tidak ada satupun pemimpin agama di negara kita yang tidak mengutuknya. Di sini diharapkan ketegasan pemerintah dan aparat negara untuk menindak pelaku-pelaku kekerasan tersebut tanpa ragu-ragu guna menyadarkan kita semua bahwa penggunaan kekerasan sama sekali tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa yang agamis dan beradab," tutupnya.
(ndr/gah)
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Seruan menolak kekerasan atas dasar agama kembali digemakan. Jangan sampai terulang kembali pembunuhan seperti insiden terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Kekerasan bukan ciri khas bangsa.
"Kekerasan atas nama agama bukan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu kekerasan yang terjadi di beberapa tempat dengan mengatasnamakan agama belakangan ini, bukan saja mempermalukan kita sebagai bangsa, tapi juga menciderai kehormatan dan harga diri kita yang selalu dipuji oleh banyak pemimpin dunia," kata anggota Komisi III Martin Hutabarat di Jakarta, Senin (7/2/2011).
Dia menjelaskan, pihak kepolisian harus bergerak cepat. Tangkap pelaku pembunuhan atas jemaat Ahmadiyah. Hukum harus ditegakkan.
"Sebagai bangsa yang toleran, rukun, dan menjunjung tinggi pluralisme, kita berharap ke depan agar kekerasan atas nama agama itu jangan sampai terulang," imbuhnya.
Jangan sampai, kekerasan itu menjadi contoh yang buruk bagi anak-anak muda. Karena tidak ada satu pun ajaran agama yang membenarkannya.
"Dan tidak ada satupun pemimpin agama di negara kita yang tidak mengutuknya. Di sini diharapkan ketegasan pemerintah dan aparat negara untuk menindak pelaku-pelaku kekerasan tersebut tanpa ragu-ragu guna menyadarkan kita semua bahwa penggunaan kekerasan sama sekali tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa yang agamis dan beradab," tutupnya.
(ndr/gah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar